5 Perubahan Fisik akan Wanita adapun Sudah Pernah Berhubungan Seksual, Apa Saja?

5 Perubahan Fisik akan Wanita adapun Sudah Pernah Berhubungan Seksual, Apa Saja? 5 Perubahan Fisik akan Wanita adapun Sudah Pernah Berhubungan Seksual, Apa Saja?

VIVA Lifestyle – Ternyata berhubungan seksual dapat mengefekkan perubahan fisik atas seseorang. Memang, aktivitas seksual bukan namun menimbulkan perubahan fisik secara serta merta atas perempuan. Tapi dalilnya, seorang dokter bernama Arina Heidyana mengatakan bahwa ada kurang lebih perubahan yang bisa dirasakan perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Berikut ulasan selengkapnya, yuk scroll ke bawah!

Jika seseorang sudah melakukan hubungan seks, maka biasanya vagina bagi memgendut dan tampak sebagaimana bengkak. Tapi, ciri-ciri fisik wanita usai berhubungan intim ini sekadar bersifat sementara. Vagina bagi kembali dari ukuran wajar selang beberapa waktu berlalu.

Menurut penelitian Boston University School of Medicine, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pembesaran vagina terjadi saat wanita orgasme. Yaitu kondisi saat berada di puncak kenikmatan seksual. Ketika orgasme, aliran darah menuju vagina meningkat sebatas ukurannya membesar.

Perubahan fisik yang mungkin akan dirasakan usai berhubungan badan merupakan timbulnya kram ala perut bagian bawah. Biasanya, kram ini pula disebabkan sama orgasme. Selain itu, kram pula dapat terjadi lantaran miringnya kondisi rahim.

Kondisi rahim nan miring ini akan mengimbaskan penis pasangan lebih mudah menghantam rahim saat sedang penetrasi. Akibatnya, perut akan mengalami kram. Meski termasuk reaksi wajar, kamu tetap patut berhati-hati bila mengalami kram perut selepas berhubungan seks.

Sebab, menurut sebuah penelitian yang dilakukan dengan British Journal of Obstetrics and Gynecology, kram perut setelah berhubungan seks dapat terjadi karena dyspareunia, atau dengan kata lain kondisi nyeri tidak berkesudahan pada organ intim.

Rasa gatal dalam area genital dapat terjadi pada pria maupun wanita setelah berhubungan seks. Ada sejumlah kondisi nan merupakan penyebab munculnya rasa gatal terkemuka, khilaf satunya adalah alergi pada bahan lateks. Reaksi alergi dapat terjadi saat berhubungan intim memakai kondom berbahan lateks.

Menurut American Academy of Allergy Asthma & Immunology, alergi pada lateks ini tak bisa disembuhkan. Sebab, jika kamu alergi pada lateks, hindari produk lewat bahan tercatat. Selain alergi pada lateks, kondisi lain akan dapat menimbulkan rasa gatal pada kelamin sehabis berhubungan seks ialah penyakit menular seksual.

Mengantuk merupakan reaksi tubuh yang wajar usai berhubungan seks. Kondisi ini dapat terjadi tidak emosi ala wanita atau pria. Meski demikian, sebuah penelitian yang ada terdalam jurnal Evolutionary Behavioral Sciences, mengatakan bahwa wanita lebih aktif mengantuk dengan tertidur ketimbang pria selesai berhubungan seks.

Kondisi ini dapat terjadi karena menurunnya kadar hormon kortisol atau hormon stres ketika mencapai orgasme. Akhirnya, kamu mudah merasa lelah beserta mengantuk. Tidak heran, sebuah penelitian nan diterbitkan oleh Frontiers in Public Health mengatakan bahwa berhubungan intim bisa menjadi cara ampuh untuk meningkatkan kualitas tidur.

Perubahan bentuk tubuh cukup wanita usai berhubungan seks memang tidak terjadi. Namun, cukup kaum hawa dapat merasakan dampak fisik adapun berupa nyeri cukup vagina. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), luput satu kondisi adapun dapat memicu rasa nyeri adalah kekurangan rangsangan saat berhubungan seks.

Ketika kamu belum terangsang, penetrasi penis yang dipaksakan dapat mengefekkan vagina lecet dan nyeri. Seks tidak mengefekkan perubahan fisik yang tampak jelas. Meski demikian, ada sejumlah perubahan yang mungkin dirasakan badan usai berhubungan seks. Pada dasarnya, efek tersebut merupakan sesuatu yang wajar.