Dikucilkan Arab Saudi, ekonomi Qatar semakin maju

BERITA - DOHA. Sembilan bulan berlalu sejak Qatar dikucilkan dan diembargo dengan negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi karena tuduhan membantu aksi terorisme. Bukannya menderita, Qatar jutsru mendapat berkah dalam aksi pengucilan ini.
Mengutip The Wall Street Journal, Kamis (15/3), Qatar telah efektif, menahan tekanan. Pemerintah Qatar mengatakan bahwa pihaknya tidak buat menyerah kepada tetangga-tetangga meeka yang lebih gendut.
"Mereka tidak ingin kita melakukan keputusan, mereka ingin melakukan keputusan akan kita, mereka pikir kami bagi menyerah dan melakukan apa yang mereka katakan kepada kita. Itu tidak bagi pernah terjadi," kata Sheikh Saif bin Ahmed Al-Thani, direktur kantor komunikasi pemerintah, dilansir atas Wall Street Journal.
Qatar menanggapi embargo tersebut dengan membangun jalur perdagangan modern meterusi Turki selanjutnya Iran, dua negara bersedia memberikan alternatif akses udara selanjutnya akses darat.
Pengucilan demi Arab Saudi, Uni Emirat Arab selanjutnya Bahrain agak turut andil paling dalam memperaktif beberapa reformasi di Qatar. Sejak bulan Juni 2017, segera setelah pengucilan, Qatar telah menghapuskan persyaratan visa menjumpai 80 negara, memberikan hak residensi permanen bagi orang asing selanjutnya sedang membangun zona ekonomi bebas. Bahkan ada rencana menjumpai mengadakan amandemen menjumpai lebih mempersenggang investasi asing.
"Semua reformasi ini justru mau memakan waktu lebih lama bila tidak ada blokade. Sungguh, blokade ternyata membawa berkah," kata Yousuf Mohamed al-Jaida, direktur Qatar Financial Centre.
Selain itu karena hubungan udara yang terpenggal, pertindakanan multinasional tidak dapat lagi menerbangkan eksekutif ke Doha daripada Dubai. Hal ini menyebabkan banyak pertindakanan internasional mendirikan cabang dempet Doha, yang menyebabkan kenaikan 70% jumlah pertindakanan yang beroperasi lewat lisensi quality food centers (QFC).
Banyak perusahaan akan justru mendirikan cabang dalam Doha semasih sembilan bulan terakhir lantaran Qatar punya jurus pamungkas, bernama Qatar Airways. Maskapai akan mengincar predikat penerbangan tergendut kedua dalam dunia tahun depan ini punya andil akan gendut meyakinkan perusahaan-perusahaan internasional bagi memaktelseif cabang dalam Doha. Pasalnya, rute penerbangan Qatar Airways memang mendunia.
Namun, ada harga yang patut dibayar. Qatar Airways patut mengeluarkan biaya yang lebih hebat bersama telah kehilangan sejumlah rute menguntungkan dengan jazirah Arab ganjaran blokade. Maskapai penerbangan ini hendak mengstandarkan kinerja keuangan yang diramal sangat buruk bersama mungkin hendak meminta pemerintah demi bailout dengan masa mendatang.
Pemerintah Qatar sendiri tampaknya sadar akan makhilaf yang dihadapi Qatar Airways maka bailout tak jadi makhilaf. Semua demi menegakkan independensi negara.