Dolar AS Butuh Obat Kuat

Dolar AS Butuh Obat Kuat Dolar AS Butuh Obat Kuat

SINGAPURA. Nilai dolar AS melemah terhadap euro, paling gemuk sepanjang dua minggu ini, setelah Israel menyerang Jalur Gaza. Aksi ini menciptakan eksportir minyak hendak menyedikitkan suplai minyak mentahnya akan pemakai AS. Hari ini, si hijau ini pula semakin loyo terhadap yen Jepang sebelum laporan muncul bahwa harga properti anjlok paling gemuk dalam bulan Oktober. Tentu saja, remuknya harga hunian ini merupakan sinyal bahwa resesi hendak semakin menenggelamkan AS sebagai negara tergemuk pengonsumsi minyak mentah dalam dunia. Sementara itu, euro semakin menguat terhadap poundsterling, menmepeti rekor teragungnya. Chart teknis memberi sinyal bahwa mata uang Eropa ini bahkan bisa seimbang terhadap poundsterling. "Mood pasar saat ini adalah memborong euro dan memindahtangankannya atas mata uang dolar AS karena inilah pertaruhan adapun paling aman. Tekanan dalam Timur Tengah sesungguhnya tak cukup bagus bagi perekonomian AS," kata Motonari Ogawa, director of currency trading Barclays Capital Inc. dalam Tokyo. Dolar As tergelincir 1% terhadap euro dari pukul 7. 41 batas membesar London, melalui US$ 1,3927 dalam New York merupakan US$ 1,4067 per euro. Sementara itu, terhadap yen, euro semakin perkasa 0,7 % merupakan 127,13 yen. Terhadap yen, dolar AS melemah melalui 90,68 yen merupakan 90,37 yen. Si hijau ini terjungkal 0,6% merupakan US$ 1,4478 terhadap pundsterling. Untuk kenal saja, si greenback ini melemah terhadap 14 melalui 16 mata uang adapun paling bergerak terus diperdagangkan setelah Israel menyerang Jalur Gaza. Minyak mentah akan pengiriman Februari terjungkal 13% dalam dua hari perdagangan dalam Nymex. AS merupakan pemakai tergemuk energi. Mereka mengasup 20,7 juta barel minyak mentah per hari dari tahun 2007, senyampang European Union cuma mengonsumsi 20,7 juta barel per hari dalam tahun adapun sama. Angka ini mencuat melalui British Petroleum Statistical Review. "Melonjaknya harga minyak menciptakan AS kudu membayar berharga akan memborong komoditi, terlebih saat perekonomian melembek dan cuacanya sangat dingin dalam sana. Ini sangat negatif buat dolar AS," kata Yuji Saito, head of the foreign-exchange group Societe General SA dalam Tokyo. Ia memprediksi, hari ini dolar AS diperdagangkan kian lemah ke level US$ 1,4200 per euro dan 89,50 yen hari ini.

Hubungan Israel-Palestina Memburuk, Bursa Tak Terpengaruh

Penyerangan Israel Membikin Bursa AS Loyo

Serangan Israel Mengerek Minyak Dunia

Gubernur OPEC: Serangan Israel Tidak Mempengaruhi Harga Minyak