WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya

WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya WHO: Meski Lebih Ringan, Varian Omicron Tetap Menjadi Virus Berbahaya

BERITA - JENEWA. Kasus mingguan Covid-19 global mencapai rekor terbanter pekan lalu, kalau Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, atas 15,15 juta orang positif terkena virus corona selama 3 engat 9 Januari 2022.

Angka tersebut menandai peningkatan 55% dibanding tujuh hari sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dengan Rabu (12/1), seperti dikutip Al Jazeera. Pendorong "lonjakan besar" infeksi itu merupakan varian Omicron.

Meski menyebabkan penyakit yang lebih ringan ketimbang varian Delta, Tedros menegaskan, Omicron yang sangat menular tetap menjadi "virus berbahaya", terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi Covid-19.

Tambahan kasus kontemporer itu, kalau WHO ekstra dalam Pemkontemporeran Epidemiologi Mingguan Covid-19 adapun rilis Selasa (11/1), mengantarkan total infeksi Covid-19 di dunia menembus angka 300 juta, persisnya 304,35 juta.

Sementara angka kematian global akhir Covid-19 naik 3% menjadi 43.461. "Pada 9 Januari, lebih daripada 5,4 juta kematian akhir Covid-19 telah disampaikan," kata WHO.

Baca Juga: Puncak Kasus Omicron antara Indonesia Awal Februari, Kenali Lagi 11 Gejala Varian Ini

Wilayah yang melaporkan peningkatan kasus mingguan Covid-19 terlonggar ialah Asia Tenggara yang mencakup India, melesat 418%, diiringi Pasifik Barat (122%) dan Mediterania Timur (86%).

Sementara wilayah yang mencatat kasus mingguan terkeras per 100.000 penduduk adalah Eropa bersama 765,8 kasus kontemporer per 100.000 penduduk berikut Amerika (597,9 kasus kontemporer per 100.000 penduduk).

Berikut lima negara dengan kasus mutakhir Covid-19 tertinggi periode 3-9 Januari 2022: Amerika Serikat dengan 4,61 juta kasus mutakhir, naik 73% Prancis dengan 1,59 juta kasus mutakhir, naik 46% Inggris dengan 1,21 juta kasus mutakhir, naik 10% Italia dengan 1,01 juta kasus mutakhir, naik 57% India dengan 638.872 kasus mutakhir, naik 524%